Minggu, 29 Desember 2013

Sejarah PNPM

Pra Kondisi
- Pada Bulan Agustus – Desember 2006 : Pemerintah mendapatkan tekanan yang berat dari publik yang mengatakan Presiden telah berbohong dengan menyatakan angka kemiskinan turun, yang dikutip dari naskah Pidato Kenegaraan Presiden pada tanggal 16 Agustus 2005 dan menuduh pemerintah sengaja menyembunyikan angka kemiskinan terbaru dari BPS.

- Presiden melakukan serangkaian Sidang Kabinet dan meminta untuk mengumumkan angka kemiskinan terbaru dari BPS pada Bulan Oktober 2006.

- Tanggal 15 Desember 2006, Presiden menegaskan agar data dasar kemiskinan adalah dengan menggunakan angka yang dikeluarkan BPS dan semua kementerian/lembaga dilarang untuk melakukan survei sendiri-sendiri untuk menghindarkan perbedaan angka statistik mengenai kemiskinan.

- Menko Kesra pada waktu itu dijabat oleh Bapak Aburizal Bakrie menegaskan lebih lanjut dengan menghentikan seluruh proyek dan kegiatan survei yang akan dilakukan oleh K/L untuk Tahun Anggaran 2007 sebesar 850 milyar rupiah di 11 K/L.
Kronologis Pembentukan PNPM Mandiri :
- Tanggal 23 Mei 2006 : Rapat antara Menko Kesra, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas beserta staf terkait memutuskan untuk melanjutkan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang mendekati closing date dalam pendanaannya melalui pinjaman Bank Dunia, namun perlu dintegrasikan dalam suatu Wadah Program Nasional dan akan di-scale up ke seluruh desa dan kecamatan miskin.

- Pada rapat tanggal 23 Mei 2006 tersebut tercapai kesepakatan di antara Menko dan Menteri terkait, bahwa Menko Perekonomian yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Boediono akan berkonsentrasi untuk menjaga kestabilan makro ekonomi dan Menko Kesra ( Bapak Aburizal Bakrie) sepakat untuk mengkoordinasikan program-program yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di semua K/L termasuk yang ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan.

- Sidang Kabinet tanggal 7 September 2006 khusus untuk Penanggulangan Kemiskinan: Presiden menetapkan kebijakan pemerintah untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui pemberdayaan masyarakat.
- Tim yang diketuai oleh Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kemenko Kesra bersama Deputi Bidang kemiskinan, UKM dan Ketenaga kerjaan Bappenas, Ditjen PMD, Depdagri, Ditjen Cipta Karya Dept. Pekerjaan Umum bekerja keras menggarap konsep, nama dan disain awal program nasional pemberdayaan masyarakat ini dan sepakat mengajukan nama program sebagai “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

- 12 September 2006 : Menko Kesra, Menko Perekonomian Menteri Keuangan, Kepala Bappenas dan menteri-menteri terkait menyetujui untuk menetapkan “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)” sebagai instrumen dalam percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja berbasis pemberdayaan masyarakat.

- Menko Kesra menindak lanjuti mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk menambah alokasi dana BLM (Bantuan Langsung Mansyarakat), Mendagri minta Gub, Bupati/Walikota menyampaikan usulan lokasi, Bappenas merancang pendanaan PNPM pada TA 2007.

- Tanggal 14 September 2006 Presiden RI menyempurnakan nama PNPM menjadi PNPM-Mandiri.

- Logo PNPM Mandiri yang sekarang digunakan diciptakan oleh Tim yang dipimpin oleh Direktur Kemiskinan Bappenas pada saat itu dan pada rapat Tim Pelaksana PNPM Mandiri yang diketuai oleh Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kemenko Kesra ditetapkan sebagai Logo Resmi PNPM Mandiri.

- Pada tanggal 30 April 2007  PNPM-Mandiri diluncurkan Presiden di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

- Pada saat diluncurkan PNPM Mandiri terdiri dari  : PNPM Mandiri Perdesaan yang merupakan pernyempurnaan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dikelola oleh Ditjen PMD Depdagri dan PNPM Mandiri Perkotaan yang merupakan penyempurnaan dari Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dikelola oleh Ditjen Cipta Karya Dept. Pekerjaan Umum.

- Pada Tahun 2008, pada PNPM Mandiri ditambahkan program-program yang berbasis pemberdayaan masyarakat , sehingga PNPM Mandiri selain PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan ditambah dengan beberapa program lainnya :
  1. PNPM-P2DTK (Program Pembangunan Daerah Khusus dan Tertinggal, dikelola oleh Kementerian PDT, mendapat pinjaman dari Bank Dunia.
  2. PNPM- PPIP ( Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan) yang pada tahun 2009 menjadi RIS-PNPM (Rural Infrastructure Services), dikelola oleh Ditjen. Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, dengan pinjaman dari ADB.
  3. PNPM-PISEW/RISE ( Program Infrastuktur Sosial Ekonomi Wilayah/Rural Infrastructure for Social and Economic Activities), dikelola oleh Ditjen. Cipta Karya, Dept. Pekerjaan Umum, Ditjen. Bina Pembangunan Daerah, dan Bappenas, dengan pinjaman dari JICA/JBIC.
Ke-5 program dalam PNPM Mandiri ini merupakan Program Inti (Core) artinya Program yang membangun Sistem, proses dan prosedur serta wadah bagi pemberdayaan masyarakat di setiap desa.
Sejak Tahun 2008, maka dikembangkan pula PNPM yang sifatnya sektoral, dalam artian tidak sepenuhnya open menu namun sudah terfokus pada sektor tertentu, yaitu :
  1. PNPM PUAP (Program Usaha Agribisnis Perdesaan), dikelola oleh Kementerian Pertanian.
  2. PNPM-KP (Kelautan dan Perikanan), dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
  3. PNPM – Pariwisata, dikelola oleh Kementerian Kebudayaan dan  Pariwisata.
  4. PNPM-Permukiman, dikelola oleh Kementerian Perumahan Rakyat. 
- Selain itu juga dikembangkan skema-skema PNPM yang sifatnya terfokus pada kelompok sasaran tertentu dan ditambahkan (on-top) pada PNPM inti yang dikelola oleh K/L pengelolanya, yaitu :
  1. PNPM Generasi Sehat Cerdas (PNPM untuk meningkatkan Kesehatan Ibu dan anak dan pendidikan keluarga) dikelola oleh Ditjen. PMD, Kemendagri,  mendapat bantuan hibah dari Ausaid/PSF.
  2. PNPM Hijau (Green KDP), ditambahkan pada lokasi PNPM Perdesaan, dikelola oleh Ditjen. PMD, Depdagri, mendapat pendanaan dari Multidonor PNPM Support Facility (PSF).
  3. PNPM-Peduli, PNPM yang diperuntukkan bagi Kelompok masyarakat rentan (korban trafficking, PSK, transgender, anak yatim, para janda kepala keluarga, penyandang cacat, KAT, penderita HIV/AIDS, penderita Lepra, pecandu narkoba, kelompok marginal lainnya), dikelola oleh LSM yang diseleksi, mendapat pendanaan dari Multidonor PSF.

Sumber :  http://www.pnpm-mandiri.org/

Selasa, 24 Desember 2013

Rembug Warga Tahunan (RWT) tahun 2013

       Menutup seluruh rangkaian kegiatan dari LKM Sejahtera Balikpapan tahun 2013 yang berupa kegiatan BLM I, BLM II, dan kegiatan pelatihan penguatan KSM, LKM dan aparat kelurahan, serta Ketua Rukun Tetangga se Kelurahan Gunung sari Ulu, maka untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana BLM dan lainnya maka LKM Sejahtera Balikpapan Mengadakan kegiatan Rembug Warga Tahunan  untuk tahun 2013.
      Kegiatan yang dilangsungkan di Aula Kantor Kelurahan Gunung Sari Ulu Balikpapan pada tanggal 23 Desember 2013 dan dibuka langsung oleh Lurah Kelurahan Gunung Sari Ulu Bapak Sumeri
Lurah Gunung Sari Ulu dalam Sambutan Pembukaannya mengharapkan agar masyarakat dapat lebih aktif lagi dalam kepedulian kepada lingkungan disekitarnya, kemudian lurah juga berpesan agar masyarakat dapat menilai kinerja dari LKM Sejahtera dalam satu tahun ini.
      Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pertanggungjawaban LKM, yang untuk selanjutnya pertanggungjawaban tersebut ditanggapi oleh masyarakat dengan positif dan tanpa sanggahan.
akhirnya acara RWT tersebut diakhiri dengan ramah-tamah  seluruh masyarakat yang hadir juga disertai dengan beberapa usulan dari warga untuk revisi PJM 2013-2015 dan penyusunan Renta 2014 agar program PNPM MP dapat menyentuh seluruh warga Kelurahan Gunung Sari Ulu.

Photo-photo Kegiatan:


Jumat, 20 Desember 2013

Daftar Lokasi dan Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri 2014

Dalam rangka pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri T.A. 2014, bersama ini kami sampaikan Daftar Lokasi dan Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri T.A. 2014. Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2014 untuk setiap daerah ditetapkan secara proporsional dengan memperhatikan tingkat kemiskinan.
Daftar Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri T.A. 2014 ini merupakan daftar definitif yang menjadi acuan bagi seluruh pengelola program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, baik yang diselenggarakan pemerintah pusat maupun daerah
PNPM Mandiri T.A. 2014 mencakup 6.914 kecamatan di Indonesia dan dilaksanakan oleh 4 (empat) program utama, yaitu :
  1. PNPM Mandiri Perdesaan mencakup 5.300 kecamatan
  2. PNPM Mandiri Perkotaan Pencakup 1.189 kecamatan
  3. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan mencakup 188 kecamatan
  4. PNPM Mandiri Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah mencakup 237 kecamatan
Program-program PNPM Mandiri yang bersifat sektoral atau pendukung seperti PNPM Pariwisata, PNPM Kelautan dan Perikanan, PNPM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan, PNPM Generasi Sehat dan Cerdas, serta lainnya akan mengisi lokasi-lokasi PNPM Mandiri yang telah ditetapkan dalam daftar ini.
Adapun Daftar Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri Tahun 2014 adalah :
Buku Lengkap Daflok PNPM 2014
Sedangkan file untuk masing-masing bab dan masing-masing provinsi dapat diunduh terpisah pada daftar berikut :
A. Cover Depan Buku Daflok 2014
B. Pengesahan Daflok 2014 (Menko Kesra)
C. Kata Pengantar Daflok 2014
D. Daftar Isi
E. Penjelasan Daflok PNPM 2014
F. Rekapitulasi Final Daflok 2014
G. Cover Belakang Buku Daflok 2014
Daftar provinsi :
  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Riau
  5. Jambi
  6. Sumatera Selatan
  7. Bengkulu
  8. Lampung
  9. Kep. Bangka Belitung
  10. Kep. Riau
  11. DKI Jakarta
  12. Jawa Barat
  13. Jawa Tengah
  14. DI Yogyakarta
  15. Jawa Timur
  16. Banten
  17. Bali
  18. Nusa Tenggara Barat
  19. Nusa Tenggara Timur
  20. Kalimantan Barat
  21. Kalimantan Tengah
  22. Kalimantan Selatan
  23. Kalimantan Timur
  24. Kalimantan Utara
  25. Sulawesi Utara
  26. Sulawesi Tengah
  27. Sulawesi Selatan
  28. Sulawesi Tenggara
  29. Gorontalo
  30. Sulawesi Barat
  31. Maluku
  32. Maluku Utara
  33. Papua Barat
  34. Papua

 Sumber : http://www.pnpm-mandiri.org/

Selasa, 17 Desember 2013

PNPM Mandiri Menjadi Panutan Negara-negara Asia Timur dan Pasifik



Pada tanggal 29 Oktober  hingga  1 November 2013 dilaksanakan kegiatan East Asia and Pacific Regional Conference on Community Driven Development di Nusa Dua, Bali. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu wadah untuk memfasilitasi diskusi di antara berbagai pihak yang terkait dengan program-program berbasis pemberdayaan masyarakat baik pemerintah, praktisi, maupun pelaksana. Peserta konferensi berasal dari 7 negara ASEAN (Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam) serta Afghanistan, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, serta Timor Leste.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, HR. Agung Laksono, dalam sambutannya menyatakan bahwa program-program pemberdayaan masyarakat perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan melalui kemitraan. Melalui forum ini diharapkan perwakilan dari berbagai negara bisa bermitra sehingga dapat saling memberi masukan untuk keberlanjutan dan pengembangan program-program pemberdayaan masyarakat yang ada.
Di awal acara, Deputi Menko Kesra Urusan Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Sujana Royat, memberikan kata pengantar mengenai perkembangan program pemberdayaan masyarakat di Indonesia serta berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mempertahankan dan mengembangkan program yang dikenal sebagai PNPM Mandiri ini. Adanya fakta bahwa PNPM Mandiri dinilai sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat terbesar di dunia mengundang keinginan para delegasi untuk mengetahui lebih banyak mengenai program ini.
Memasuki sesi diskusi hadir sebagai narasumber yakni Tarmizi Karim, Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam Negeri bersama dengan 4 narasumber lainnya yang merupakan perwakilan dari negara Kamboja, Laos, Filipina, serta Vietnam. Dalam sesi tanya jawab, peserta banyak memberikan pertanyaan mengenai berbagai tantangan dalam menjalankan program PNPM Mandiri sehingga bisa berkembang dengan baik seperti saat ini. Dalam penjelasannya, Tarmizi karim mengatakan, “Sebagian besar rakyat Indonesia tidak ingin PNPM Mandiri dihentikan. Sebelum adanya PNPM Mandiri usulan masyarakat sangat jarang terwujud dan mendapat tanggapan, namun melalui mekanisme yang diterapkan PNPM Mandiri usulan masyarakat dapat terwujud sesuai kemungkinan yang ada sehingga masyarakat menyambut program ini dengan sangat baik”
Terkait dengan isu yang muncul di masyarakat mengenai pelaksana PNPM Mandiri yang terjun dalam dunia politik, Sujana Royat dengan tegas menjelaskan bahwa para pelaku PNPM Mandiri yang ingin terjun dalam dunia politik diminta untuk mengundurkan diri dari PNPM Mandiri terlebih dahulu. “Kami tidak ingin ada pihak-pihak tertentu yang bisa mengacaukan sistem yang telah dibangun. Kami mendorong masyarakat untuk melaksanakan prinsip transparansi dengan sebaik-baiknya. Masyarakat dapat melaporkan langsung apabila menemukan dugaan penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang, aset, maupun fasilitas program PNPM Mandiri.”
Pada hari terakhir konferensi ini diharapkan dapat disusun suatu dokumen kesepakatan yang mencakup poin-poin perencanaan kerjasama antar negara di Asia Pacific serta rancangan kegiatan atau agenda yang akan mendukung rencana tersebut.(MA)

Sumber : www.pnpm-mandiri.org

Pelatihan Penguatan Rukun Tetangga

Dalam rangka Kegiatan Pengembangan Kapasitas Masyarakat tahun 2013 oleh LKM Sejahtera yang didalamnya termasuk kegiatan Pelatihan Penguatan RT se kelurahan Gunung Sari Ulu, maka pada tanggal 16-17 Desember 2013 bertempat di aula Kantor Kelurahan Gunung Sari ulu Balikpapan dilaksanakanlah kegiatan tersebut.
Bapak Suroso. Bc.Ars dari dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan selaku narasumber menyampaikan beberapa hal penting menyangkut keberadaan LKM yang notabene melanjutkan atau menggali kembali nilai-nilai luhur yang ada dimasyarakat yang belakangan ini sudah mulai luntur contohnya semangat gotong-royong dan juga sifat peduli akan sesama. Dalam penyampaian yang cukup gamblang itu terciptalah sebuah komunikasi yang cukup interaktif dengan para ketua RT sehingga waktu yang disediakan panitia dirasa tidak cukup oleh sebagian ketua RT, belum lagi ditambah penyampaian dari ibu Tulus Widaryuni selaku kasi Pembangunan Kelurahan Gunung Sari Ulu tentang rencana-rencana yang telah dan akan disusun oleh LKM Sejahtera dan pihak kelurahan dalam  hal tridaya berupa perbaikan lingkungan , Kegiatan Ekonomi, serta kegiatan Sosial

gambar para ketua RT mendengarkan penyampaian dari nara sumber dan dialog interaktif


Kemudian dihari kedua Koordinator sekaligus anggota Pimpinan Kolektif LKM Sejahtera Bapak Lade Beni serta Senior Fasilitator Kelurahan tim 12 bapak Purwito giliran menyampaikan tentang lembaga dan siklus kemiskinan juga mendapatkan perhatian yang serius dari para ketua RT



==== E  R  A ====

Kamis, 12 Desember 2013

Menopang Keluarga Dengan Kedelai

Dari awalnya 5 kg/hari memroduksi kacang kedelai gurih dan kacang atom kedelai sekarang sudah bisa memroduksi 40 kg/hari dengan modal awal Rp. 500 ribu rupiah dari Dana Bergulir.
Tahun 1996 Ibu Rodiah awalnya berjualan Kacang Garing  yang bahan dasarnya Kacang tanah. Usaha yang ditekuni dengan suami dan dibantu oleh anak-anaknya mengalami pasang surut serta suami ibu rodiah sakit, sehingga usahanya bangkrut. Tahun 2009 PNPM Mandiri Perkotaan mulai di Kelurahan Gunung Sari Ulu, dan mulai di sosialisasikan disetiap RT. Ibu Rodiah ikut juga hadir dalam sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan, dari acara sosialisasi itu ibu Rodiah akhirnya tahu kalau ada dana bergulir yang bisa dipinjam untuk modal usaha. Maka ibu Rodiah pun mulai bergabung dalam KSM Matahari yang difasilitasi oleh UPK-LKM Sejahtera Kelurahan Gunung Sari Ulu.
“Awalnya, saya meminjam dana bergulir Rp. 500 ribu dari dana BLM 1 PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2010“ ungkap ibu Rodiah. 
Dengan modal awal Rp. 500 ribu, ibu Rodiah memulai usahanya kembali yang pernah ditekuninya, tapi dengan bahan dasar kedelai. Uang itu dibelikan kompor dan bahan-bahan untuk memroduksi kacang kedelai gurih. Dari waktu ke waktu usaha ibu rodiah semakin laris, maka ibu rodiah pun mulai menambah jenis kacang kedelai atom dan kacang atom sebagai salah produksi usahanya. Dan sekarang ibu rodiah juga sudah difasilitasi UPK-LKM Sejahtera Rp. 1,5 Juta, dengan tambahan modal yang semakin besar itu ibu rodiah sudah bisa memroduksi 40 kg/hari dengan harga jual Rp. 1000 per bungkus ukuran kecil sampai Rp. 18000 per bungkus untuk besar. Produksi kacang atom kedelai, kacang kedelai gurih dan kacang atom bukan cuma di Kota Balikpapan saja tapi pemasarannya sudah dijual sampai ke Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.
Dalam kurun waktu 2,5 tahun dengan laba bersih yang didapatkan sekarang Rp. 4 juta/bulan, ibu rodiah sudah bisa menghidupi keluarga dan dapat membeli kebun sebesar 1 hektar yang sekarang sudah ditanami pohon pisang yang kedepannya bisa dibuat kripik pisang. Walaupun dengan peralatan yang sederhana mulai dari penggorengan sampai pada penimbangan dan pengemasan produksi, ibu rodiah tetap optimis bahwa suatu saat nanti dengan usaha ini bisa membawa saya dan suami saya naik haji, ’’ ungkap ibu rodiah. Serta berharap kedepannya bisa memiliki alat penggorengan  dan alat cetak kemasan yang lebih bagus sehingga produknya tambah meningkat lagi keuntungannya. 
Alamat ibu Rodiah :
Jl. DI. Panjaitan RT.32 No.60 Kelurahan Gunung Sari Ulu Kec. Balikpapan Tengah
Kota Balikpapan
HP. 081545305090





sumber : 
Sekretariat Kelompok Kerja Pengendali Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Jl. Medan Merdeka Barat No. 3, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax : (021) 345 9077 Email : info@pnpm-mandiri.org Website : www.pnpm-mandiri.org 
 
 
====  E  R  A  ====

APA ITU PNPM-MP?

Pengertian
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal. [Dikutip dari : Buku Pedoman Umum P2KP-3, Edisi Oktober 2005]


Latar Belakang

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal. [Dikutip dari : Buku Pedoman Umum P2KP-3, Edisi Oktober 2005]
Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat miskin adalah tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman yang jauh dibawah standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak menentu.
Disadari bahwa selama ini banyak pihak lebih melihat persoalan kemiskinan hanya pada tataran gejala-gejala yang tampak terlihat dari luar atau di tataran permukaan saja, yang mencakup multidimensi, baik dimensi politik, sosial, ekonomi, aset dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari dimensi-dimensi dari gejala-gejala kemiskinan tersebut muncul dalam berbagai bentuk, seperti antara lain :

- Dimensi Politik, sering muncul dalam bentuk tidak dimilikinya wadah organisasi yang mampu memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin, sehingga mereka benar-benar tersingkir dari proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut diri mereka. Akibatnya, mereka juga tidak memiliki akses yang memadai ke berbagai sumber daya kunci yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan hidup mereka secara layak, termasuk akses informasi;
- Dimensi Sosial, sering muncul dalam bentuk tidak terintegrasikannya warga miskin ke dalam institusi sosial yang ada,terinternalisasikannya budaya kemiskinan yang merusak kualitas manusia dan etos kerja mereka, serta pudarnya nilai-nilai kapital sosial;
- Dimensi Lingkungan, sering muncul dalam bentuk sikap, perilaku, dan cara pandang yang tidak berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sehingga cenderung memutuskan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kurang menjaga kelestarian dan perlindungan lingkungan serta permukiman;
- Dimensi Ekonomi, muncul dalam bentuk rendahnya penghasilan sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sampai batas yang layak; dan
- Dimensi Aset, ditandai dengan rendahnya kepemilikan masyarakat miskin ke berbagai hal yang mampu menjadi modal hidup mereka, termasuk aset kualitas sumberdaya manusia (human capital), peralatan kerja, modal dana, hunian atau perumahan, dan sebagainya. 

Karakteristik kemiskinan seperti tersebut di atas dan krisis ekonomi yang terjadi telah menyadarkan semua pihak bahwa pendekatan dan cara yang dipilih dalam penanggulangan kemiskinan selama ini perlu diperbaiki, yaitu ke arah pengokohan kelembagaan masyarakat. Keberdayaan kelembagaan masyarakat ini dibutuhkan dalam rangka membangun organisasi masyarakat warga yang benar-benar mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin, yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi serta kebutuhan mereka dan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik di tingkat lokal, baik aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan, termasuk perumahan dan permukiman. 
 

Penguatan kelembagaan masyarakat yang dimaksud terutama juga dititikberatkan pada upaya penguatan perannya sebagai motor penggerak dalam ‘melembagakan' dan ‘membudayakan' kembali nilai-nilai kemanusiaan serta kemasyarakatan (nilai-nilai dan prinsip-prinsip di P2KP), sebagai nilai-nilai utama yang melandasi aktivitas penanggulangan kemiskinan oleh masyarakat setempat. Melalui kelembagaan masyarakat tersebut diharapkan tidak ada lagi kelompok masyarakat yang masih terjebak pada lingkaran kemiskinan, yang pada gilirannya antara lain diharapkan juga dapat tercipta lingkungan kota dengan perumahan yang lebih layak huni di dalam permukiman yang lebih responsif, dan dengan sistem sosial masyarakat yang lebih mandiri melaksanakan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Kepada kelembagaan masyarakat tersebut yang dibangun oleh dan untuk masyarakat, selanjutnya dipercaya mengelola dana abadi P2KP secara partisipatif, transparan, dan akuntabel. Dana tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membiayai kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan, yang diputuskan oleh masyarakat sendiri melalui rembug warga, baik dalam bentuk pinjaman bergulir maupun dana waqaf bagi stimulan atas keswadayaan masyarakat untuk kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, misalnya perbaikan prasarana serta sarana dasar perumahan dan permukiman.

Model tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk penyelesaian persoalan kemiskinan yang bersifat multi dimensional dan struktural, khususnya yang terkait dengan dimensi-dimensi politik, sosial, dan ekonomi, serta dalam jangka panjang mampu menyediakan aset yang lebih baik bagi masyarakat miskin dalam meningkatkan pendapatannya, meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman meraka maupun menyuarakan aspirasinya dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mewujudkan hal-hal tersebut, maka dilakukan proses pemberdayaan masyarakat, yakni dengan kegiatan pendampingan intensif di tiap kelurahan sasaran.

Melalui pendekatan kelembagaan masyarakat dan penyediaan dana bantuan langsung ke masyarakat kelurahan sasaran, P2KP cukup mampu mendorong dan memperkuat partisipasi serta kepedulian masyarakat setempat secara terorganisasi dalam penanggulangan kemiskinan. Artinya, Program penanggulangan kemiskinan berpotensial sebagai “gerakan masyarakat”, yakni; dari, oleh dan untuk masyarakat



====  E  R  A  ====

 

Kota Teraman di Indonesia

Admin agak menyimpang dikit boleh yaaa? 

tapi ada baiknya disimak berita ringan ini, soalnya membanggakan kita koq

 

Ini Kota Teraman di Indonesia

Muhammad Ikhsan - detikOto
Kamis, 12/12/2013 14:20 WIB

Jakarta -Dari banyak kota di Indonesia ternyata tidak banyak kota yang menerapkan sistem keamanan yang mumpuni. Hanya ada 3 kota dinilai paling aman di Indonesia menurut PT Asuransi Adira Dinamika.

PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) memberikan sebuah apresiasi kepada pemerintah daerah yang dinilai telah menjalankan penerapan tata kelola keselamatan di jalan (Road Safety) terbaik, melalui ajang penganugerahan penghargaan 'Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2013.'

Dan ketiga kota tersebut adalah Kota Bekasi, Kota Balikpapan dan Kota Probolinggo menjadi pemenang utama untuk kategori masing-masing kota metropolitan, kota besar dan kota sedang.

Penilaian terhadap kota atau kabupaten terbaik dalam hal road safety management dilakukan oleh para dewan juri yaitu Darmaningtyas (Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia) sebagai ketua dewan juri dengan anggotanya adalah AKBP Djuwito Purnomo, SIK (Kasubbid Mitra Biddikmas Korlantas Polri); Ir. Hotma P. Simanjuntak, MSTr (Direktur Keselamatan Transportasi Darat Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan); Ir. Iskandar Abubakar (Ketua Global Road Safety Partnership Indonesia); Rita Djupuri, M.Epid (Kasubdit Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan); Ir. Nurmala Simanjuntak, MEngSc (Kepala Seksi Keselamatan Jalan Subdirektorat Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan, Direktorat Bina Teknik, Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum); dan Toriq Hadad (Corporate Chief Editor Tempo Media Group).

Keputusan dewan juri dilandasi dengan metodologi yang menerapkan tiga tahap. Pertaman Diskusi Terarah atau Focus Group Discussion (FGD) sebagai tahapan paling awal dimana dewan juri yang terdiri dari pakar road safety melakukan diskusi untuk menetapkan sejumlah parameter yang relevan dan bisa digunakan untuk menilai kinerja kabupaten atau kota dalam hal road safety management melalui lima pilar yang telah ditetapkan WHO;

Kedua, Survey yang dilaksanakan di lima belas kota terpilih berdasarkan sampling dengan metode quota sampling 1,500 responden yang berasal dari pengguna jalan dengan rincian 40% pengguna motor, 30% pengguna mobil, 20% pengguna transportasi umum, dan 10% pejalan kaki.

Dan ketiga Penjurian berdasarkan hasil presentasi yang dilaksanakan oleh para finalis IRSA. Program IRSA ini diadakan dengan memberikan penghargaan terhadap kota atau kabupaten terbaik dalam hal penerapan tata kelola keselamatan di jalan.

Diharapkan program IRSA ini dapat memberikan dukungan kepada pemerintah kabupaten atau kota yang tersebar di seluruh Indonesia agar terus bekerja keras menerapkan pilar-pilar road safety di lingkungan pemerintahannya sehingga tercipta keselamatan lalu lintas di jalan.

Penganugerahan ini juga didukung oleh berbagai pihak, seperti Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Kemenhub, Kemenkes, PU, Kemendikbud, Bappenas, Kemendagri, Korlantas Polri, WHO, Global Road Safety Partnership, Road Safety Association, Masyarakat Transportasi Indonesia, Yayasan Danamon Peduli, Dompet Dhuafa, Dunamis Organization Services, Lions Club Jakarta, dan berbagai pihak pemerintahan, swasta, atau LSM lainnya.




sumber : detikOto.com

Selasa, 10 Desember 2013

Statemen dari Seorang Warga

" Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pertolonganNyalah kami bisa mendapatkan bantuan berupa sumur bor dari LKM Sejahtera.
 Sebelum ada bantuan dari LKM Sejahtera, Rt kami adalah sebuah Rtatau kampung yang sangat kesulitan mendapatkan air bersih, ibarat kampung, kampung kami adalah kampung yang tertinggal, karena kampung kami berada ditengah kota namun kami sangat kesulitan dalam memperoleh air bersih, selama ini kami mengambil air dari sumur  gali yang jauh tempatnya, bahkan ada juga tetangga kami yang menampung air hujan untuk dijadikan air minum, bahkan jika musim kemarau dan tempat yang biasanya kami jadikan tempat untuk mengambil air sudah kering kami terpaksa mengambil air di sumur gali yang berada di tengah hutan untuk dijadikan air minum.
Dan sekarang kami sangat berterimakasih kepada LKM Sejahtera yang telah membantu kami. melalui BLM nya untuk membuat sumur bor di Rt kami, tepatnya di Rt 29 Kelurahan Gunung Sari Ulu kota Balikpapan, sehingga kami sekarang tidak lagi kesulitan air bersih.
Dan untuk menjaga asset berharga kami tersebut kami membuat peraturan yang menggilir warga untuk mendapatkan air bersih dan membayar melalui iuran per keluarga dan air dialirkan langsung kerumah-rumah warga dengan menggunakan pipa PVC yang sudah terkoneksi berkat iuran warga tersebut.
Dan kami berpesan kepada seluruh Anggota Pimpinan Kolektif LKM sejahtera untuk terus amanah dan peduli kepada masyarakat"
 ( Ditulis berdasarkan dari penuturan Saudari Aldasari warga Rt 29 melalui penyuntingan tanpa mengurangi maksud dari penutur )

      
 Gambar kartu pengambilan air Rt 29

Dari Admin :

Perlu diketahui bahwa untuk pembuatan sumur bor tersebut dana BLM I tahun 2009 dari LKM sebesar Rp. 10.000.000,- dan digunakan untuk biaya pengeboran, pengadaan material, dan pengadaan Tandon penampungan sederhana.Kemudian tandon yang ada dinilai tidak memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih pada tahun 2011 LKM Sejahtera melalui BLM I kembali mengucurkan dana sebesar Rp. 17.000.000,- untuk pengadaan tandon, membuat tower pengolahan air, pengadaan filter-filter, dan pengadaan mesin pompa, Dan alhamdulillah pada tahun itu juga PERTAMINA juga membantu pembuatan Bak penampungan yang lebih besar dengan bantuan sebesar Rp. 20.000.000,-

gambar pembuatan tower pengolahan air Rt 29

Gambar kondisi sumur bor Rt. 29 terupdate

Tampak pada gambar diatas kala admin mengunjungi lokasi sumur bor baru-baru ini, dan yang lebih membanggakan lagi menurut pengurus sumur bor ini sistem pembayaran yang mengutamakan KEJUJURAN ini saldo terakhir per Desember 2013 sudah mencapai Rp. 16.941.365,-

S  A  L  U  T ...........!!!!!!


====  E  R  A  ====










Bantuan Langsung Masyarakat II tahun 2013

        Kegiatan Bantuan Langsung Masyarakat terus berlanjut ke tahap ke 2 yaitu kegiatan lingkungan berupa pembuatan Sumur Bor di Rt 37 yang dilaksanakan  oleh KSM Bahagia 37.
Sudah lama msyarakat Rt 37 tidak bisa menikmati layanan air bersih seperti yang dirasakan oleh warga ditempat lain. masyarakat Rt 37 GSU selama ini hanya mengandalkan air hujan dalam memenuhi segala kebutuhannya, apalagi disaat musin kemarau mereka hanya bisa membeli air dan itupun harganya dirasakan cukup mahal, bagi warga yang tidak dapat membeli air terpaksa mereka mengambil air ditempat yang jauh.
        Menyikapi usulan masyarakat melalui KSM Bahagia 37 yang mengusulkan pembuatan sumur Bor dilingkungan tersebut, LKM yang diwakili oleh UPL nya Bapak Heri Subandi dan tim Faskel melakukan peninjauan dan kelayakan kegiatan yang diusulkan.
Setelah dinilai layak   dan antusias masyarakat yang tinggi akhirnya dikucurkan dana BLM sebesar                 Rp 14.000.000,- dan dikucurkan dalam tiga tahap. masyarakat melalui swadayanya juga menyediakan Dana Swadaya sebesar Rp. 4.000.000,- sehingga total dana yang dugunakan sebesar Rp. 18.000.000,-



==== E  R  A  ====




PELATIHAN PENGUATAN LEMBAGA, UP-UP, DAN APARAT KELURAHAN

       Setelah menyelesaikan Pelatihan Penguatan KSM beberapa hari sebelumnya kini LKM Sejahtera kembali mengadakan Pelatihan penguatan Lembaga, Unit-unit Pengelola , dan Aparat Kelurahan.
       Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 09 - 10 Desember 2013 dan bertempat di aula kelurahan Gunung Sari Ulu.
       Peserta kegiatan tersebut sebanyak 29 orang.
       Koorninator LKM Bapak Laode Beni dalam kata sambutan pembukaan kegiatan tersebut mengharapkan apa-apa yang disampaikan oleh narasumber yang dalam hal ini adalah para Fasilitator Kelurahan dapat di terapkan di masyarakat nantinya.
       Narasumber pertama yang berbicara pada hari pertama Sdr Seftian AS dan Saudara Giskard menjabarkan materi-materi antara lain mengenai : 1. Monitoring dan Evaluasi,
                       2. Memahami Sumber Daya Penguatan LKM,
                       3. Penilaian Perkembangan LKM,
                       4. Parameter Tranparansi dan Akuntabilitas, dan 
                       5. Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM )

        Narasumber selajutnya pada hari Kedua  adalah Sdr Purwito selaku Senior Faskel tim 12 yang membahas mengenai  Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dan dilanjutkan oleh Bapak Laode Beni yang juga sebagai ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Gunung Sari Ulu yang menjabarkan mengenai proses dari MUSRENBANG ( Musyawarah Perencanaan Pembangunan )

         Berikut ini beberapa gambar dari kegiatan tersebut :










====  E  R  A  ====

                 

Senin, 02 Desember 2013

Presentasi Seleksi Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas ( PLPBK )

      Bertempat di Ruang Rapat I Kantor Walikota Balikpapan telah dilaksanakan seleksi untuk Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komutitas ( PLPBK ) untuk LKM-LKM yang dianggap layak dan sanggup untuk melaksanakannya. Kegiatan tersebut dilangsungkan pada Hari  Senin Tanggal  2 Desember 2013 pada pukul 12.30 WITA sampai dengan selesai.
       Hadir dalam seleksi tersebut untuk mewakili Lembaga Keswadayaan Masyarakat Sejahtera Kelurahan Gunung Sari Ulu adalah Bapak Laode Beni selaku Koordinator Pimpinan Kolektif LKM, Saudari Rusmiyati selaku Sekretaris LKM serta Ibu Tulus Widaryuni selaku kepala seksi pembangunan Kelurahan Gunung Sari Ulu mewakili unsur pemerintahan kelurahan.
                                                Undangan dari Bappeda kota Balikpapan


                                            Gambar-gambar Pelaksanaan seleksi PLPBK



==== E  R  A ====




Dana Bergulir BLM I Tahun 2013

      Untuk melengkapi tridaya yang merupakan tugas pokok dari lembaga ini dan juga proposal dari KSM ekonomi maka untuk BLM I tahun 2013 Lembaga melalui UPK kembali menggulirkan dana kepada 2 KSM untuk menambah modal usahanya.
       KSM tersebut antara lain KSM Hidayah 2 yang diketuai oleh ibu Sundari yang beranggotakan 5 orang serta KSM Sukses Abadi 2 yang diketuai oleh ibu Noor Hidayah beranggotakan 9 orang.
       Untuk KSM Hidayah 2 dana BLM yang diterima mereka adalah sebesar Rp 7.500.000,- ( Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) dengan kata lain masing-masing anggota menerima Rp 1.500.000,- ( Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) dengan waktu pengembalian 10 bulan
        Selanjutnya KSM Sukses Abadi 2 dana BLM yang mereka terima adalah sebesar  Rp 9.000.000,- ( Sembilan Juta Rupiah ) atau masing-masing anggota menerima Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah ) dengan jangka waktu pengembalian 10 bulan
                                                                  KSM HIDAYAH 2
                                                              KSM SUKSES ABADI 2
                                           Bapak Syarifudin Manager UPK LKM Sejahtera




==== E  R  A  ====




BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT I Tahun 2013 RT 32

           Untuk kegiatan lingkungan tahun 2013 ditandai dengan dimulainya pekerjaan perbaikan jalan beton dan drainase di RT 32 yang disulkan oleh KSM Sartika yang mengusulkan panjang jalan beton sepanjang 65m lebar 1,5m serta ketebalan 0,1m serta pekerjaan drainase sepanjang 70m X 0,2m.
            Menindaklanjuti usulan tersebut dan setelah dilakukan peninjauan ke lokasi yang diusulkan maka pada tanggal 26 September 2013 LKM Sejahtera melalui Sekretarisnya Saudari Rusmiyati mengucurkan dana awal sebesar Rp 4.650.000,- (30%) yang diterima langsung oleh ketua KSM Sartika Saudara K Agus Ronny, dan selama proses pekerjaan dana dikucurkan secara bertahap 60%, dan 10% dari nilai BLM.
            Total dana BLM I untuk dua kegiatan tersebut adalah :

A. JALAN BETON
     - Dana BLM                    Rp  8.860.000,-
     - Dana Swadaya              Rp  4.100.000,-
        Total                             Rp12.808.000,-

B. DRAINASE
      - Dana BLM                   Rp   6.640.000,-
      - Dana swadaya              Rp   2.800.000,-
         Total                            Rp   9.296.000,-


Gambar 0% pekerjaan jalan beton dan drainase Rt 32 KSM Sartika

Gambar 50% pekerjaan jalan beton dan drainase Rt 32 KSM Sartika


Gambar 100% pekerjaan jalan beton dan drainase Rt 32 KSM Sartika



====  E  R  A  ====



Minggu, 01 Desember 2013

PELATIHAN PENGUATAN KSM 2013

Bertempat di aula Kelurahan Gunung Sari Ulu Balikpapan dilangsungkan kegiatan Penguatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga yang dalam hal ini adalah Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Sejahtera dan diselengagrakan selama 2(dua) hari dari tanggal 29 Nopember 2013 sampai dengan 30 Nopember 2013.


Lurah Gunung Sari Ulu Bapak Sumeri dalam sambutan pembukaan mengatakan dan menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian warga (KSM) dapat lebih peka dan lebih peduli akan lingkungan sekitarnya


==== E  R  A  ====